Aku ingin menceritakan pengalamanku liburan tahun lalu. Libur tahun lalu
aku mendapat tugas untuk menulis essai yang berkaitan dengan materi ipa yaitu
listrik. Aku bingung harus menulis apa, dan akhirnya kakek datang mengajak ku
pergi ke taman kota. Mungkin aku bisa mendapatkan sesuatu disana.
Sesampainya di taman kota kami duduk di bangku taman. Ku amati segala
sesuatu yang berada di sekitarku. Hingga tak sengaja aku melihat gedung megah
yang berada tepat di tengah kota. Gedung
itu adalah hotel milik pengusaha kaya bernama tuan Adi. Bila diamati dengan
seksama, terdapat sebuah tiang tepat di puncak gedung. Aku bertanya pada kakek
tentang tiang itu. Kemudian kakek menjelaskannya kepadaku.
Benda tersebut adalah penangkal petir. Penangkal petir adalah
rangkaian jalur yang difungsikan sebagai jalan bagi petir menuju ke permukaan bumi, tanpa merusak benda-benda yang
dilewatinya. Terdapat tiga bagian utama pada penangkal petir. Yaitu Batang
penangkal petir, kabel konduktor, tempat pembumian. Kakek kemudian
menjelaskannya kepadaku satu persatu.
Batang penangkal petir berupa batang tembaga yang ujungnya runcing. Dibuat
runcing karena muatan listrik mempunyai sifat mudah berkumpul
dan lepas pada ujung logam yang runcing. Kabel konduktor
berfungsi menruskan arus listrik dari batang penangkal petir meuju ke dalam
tanah. Sedangkan, Tempat pembumian (grounding) berfungsi mengalirkan muatan
listrik dari kabel konduktor ke batang pembumian (ground rod) yang tertanam di
tanah.
Aku pun bertanya pada kakek bagaimana prinsip kerja penangkal petir
sembari mengeluarkan secarik kertas dan sebuah pulpen untuk mencatat penjelasan
kakek. Dengan sabar kemudian kakek meneruskan penjelasannya kepadaku.
Saat muatan listrik negatif di bagian bawah awan sudah tercukupi, maka
muatan listrik positif di tanah akan segera tertarik. Muatan listrik kemudian
segera merambat naik melalui kabel konduktor , menuju ke ujung batang penangkal
petir. Ketika muatan listrik negatif berada cukup dekat di atas atap, daya
tarik menarik antara kedua muatan semakin kuat, muatan positif di ujung-ujung
penangkal petir tertarik ke arah muatan negatif. Pertemuan kedua muatan
menghasilkan aliran listrik. Aliran listrik itu akan mengalir ke dalam tanah,
melalui kabel konduktor, dengan demikian sambaran petir tidak mengenai
bangunan. Tetapi sambaran petir dapat merambat ke dalam bangunan melalui kawat
jaringan listrik dan bahayanya dapat merusak alat-alat elektronik di bangunan
yang terhubung ke jaringan listrik itu, selain itu juga dapat menyebabkan
kebakaran atau ledakan. Untuk mencegah kerusakan akibat jaringan listrik
tersambar petir, biasanya di dalam bangunan dipasangi alat yang disebut
penstabil arus listrik (surge arrestor).
Langit yang cerah tiba – tiba berubah menjadi gelap. Nampaknya akan
terjadi hujan yang sangat lebat. Aku dan kakek segera mencari tempat untuk
berteduh. Perlahan namu pasti, titik titik air mulai jatuh membasahi bumi.
Hujan turun dengan begitu derasnya. Terlihat kilat disekitar hotel milik tuan
Adi. Tak begitu jelas bagaimana peristiwa tersebut terjadi. Beberapa saat
kemudian terdengar suara petir yang menggelegar. Astagfirullahaladzim.
Petir memang sangat berbahaya. Sering terjadi di berbagai belahan dunia
orang yang tersambar petir seketika kehilangan nyawanya. Selain dapat
mengakibatkan kematian bagi yang disambarnya, petir juga dapat menyebabkan
kerusakan bangunan yang tinggi.
Setelah hujan mulai reda kami segera pulang. Aku sudah tahu apa yang akan
kutulis dalam essai ku nanti. Terimakasih kakek.
" aku mendapatkan nilai 90 dalam tugas ini. Sayang, padahal sudah kuanggap sempurna essai ku ini. Ini semua karena aku lupa mencantumkan nama penemu penangkal petir. kata bu Retno kita harus menghargainya dengan mencantumkan nama penemunya. Ah, hampir saja aku mendapat nilai sempurna. Aku minta maaf Benyamin Franklin... "
Comments
Post a Comment